Minggu, 01 November 2015

{ Fiqh Sholat }-Hal-hal terkait Imam dan Makmum


BAGIAN KE 5 SELESAI
-----------------------
Imam Segera Beranjak dari Tempat Selesai Sholat Ketika Ada Keperluan 

عَنْ عُقْبَةَ قَالَ صَلَّيْتُ وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ الْعَصْرَ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ مُسْرِعًا فَتَخَطَّى رِقَابَ النَّاسِ إِلَى بَعْضِ حُجَرِ نِسَائِهِ فَفَزِعَ النَّاسُ مِنْ سُرْعَتِهِ فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ فَرَأَى أَنَّهُمْ عَجِبُوا مِنْ سُرْعَتِهِ فَقَالَ ذَكَرْتُ شَيْئًا مِنْ تِبْرٍ عِنْدَنَا فَكَرِهْتُ أَنْ يَحْبِسَنِي فَأَمَرْتُ بِقِسْمَتِهِ (رواه البخاري)

Dari Uqbah –radhiyallahu anhu- beliau berkata: Aku sholat Ashar di belakang Nabi shollallahu alaihi wasallam di Madinah. Kemudian beliau salam kemudian bangkit dengan cepatnya. Beliau melangkahi pundak-pundak manusia berjalan menuju kamar-kamar sebagian istrinya. Manusia merasa kaget dengan cepatnya langkah beliau. Setelah itu beliau keluar menuju manusia dan melihat para Sahabat heran dengan perbuatan beliau, kemudian beliau bersabda: Aku ingat sesuatu berupa biji emas di sisi kami (yang harus dibagikan), aku tidak suka jika hal itu akan menahanku, maka aku perintahkan untuk (segera) dibagikan (H.R al-Bukhari) 
Hadits ini menunjukkan bolehnya Imam untuk segera beranjak dari tempat sholat setelah salam tanpa harus berdzikir, jika memang ada keperluan. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari. 
Setelah Salam dan Berdiam Sejenak, Imam Berpaling ke Arah Kanan atau Kiri Kemudian Menghadap Ke Makmum 

عَنِ السُّدِّيِّ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسًا كَيْفَ أَنْصَرِفُ إِذَا صَلَّيْتُ عَنْ يَمِينِي أَوْ عَنْ يَسَارِي قَالَ أَمَّا أَنَا فَأَكْثَرُ مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَنْصَرِفُ عَنْ يَمِينِهِ

Dari as-Suddi beliau berkata: Aku bertanya kepada Anas bagaimana aku berpaling jika selesai sholat. Dari kanan atau dari kiri? Beliau berkata: Aku kebanyakan melihat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam berpaling dari kanannya (H.R Muslim) 
Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu berkata:

لَا يَجْعَلْ أَحَدُكُمْ لِلشَّيْطَانِ شَيْئًا مِنْ صَلَاتِهِ يَرَى أَنَّ حَقًّا عَلَيْهِ أَنْ لَا يَنْصَرِفَ إِلَّا عَنْ يَمِينِهِ لَقَدْ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَثِيرًا يَنْصَرِفُ عَنْ يَسَارِهِ

Janganlah kalian menjadikan sesuatu bagi syaithan dalam sholatnya. Ia menganggap bahwa yang benar tidaklah berpaling kecuali dari kanan. Sungguh aku telah melihat Nabi shollallahu alaihi 
(wasallam kebanyakan berpaling dari kirinya (H.R al-Bukhari) 

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى صَلَاةً أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ

Dari Samurah bin Jundab radhiyallahu anhu beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam jika 
(selesai sholat menghadapkan wajahnya  ke arah kami (H.R al-Bukhari)

(dikutip dari buku 'Fiqh Bersuci dan Sholat)
-----------------------
\
Ustadz Abu Utsman Kharisman
WA al-I'tishom
____________________

Copyright: 1437H - 2015M http://salafykolaka.net

0 comments: