Sabtu, 15 Agustus 2015

{ MANHAJ }- Sekilas Tentang Muhammad Al Imam

INILAH MUHAMMAD AL-IMAM

1⃣ Muhammad al-Imam berkhidmat untuk kaum Hutsi (Rafidah) dengan khidmat yang tiada bandingannya.
Dia membukakan jalan untuk mereka :
maka dia berfatwa untuk meletakkan senjata,  menyerahkan kota-kota kepada mereka.
dia mentahdzir asy-Syaikh Hani',  karena beliau menggerakkan jihad melawan Hutsi.
Lalu setelah itu al-Imam membual dengan bangga mengatakan,  "Saya terdesak/terpaksa."

2⃣ Muhammad Al-Imam berkhutbah dengan khutbah yang lantang, di dalamnya dia mengatakan bahwa MEMERANGI HUTSI (Rafidhah)  adalah FITNAH.

Setelah kemenangan salafiyun, dia berkata:

انتصارات إلى جهنم
"KEMENANGAN MENUJU JAHANNAM.!!!"

Demikianlah, dia terus menjalin hubungan dengan para pembesar Hutsi, dan mencela pasukan koalisi (dalam operasi "Asifatul Hazm pimpinan Saudi, pen), dengan mengatakan bahwa mereka adalah pembunuh."

3⃣ Sejelek-jelek manusia adalah hutsi, mereka lebih najis dan lebih kafir daripada kaum Tartar.
Hutsi telah melakukan kejahatan terhadap kaum muslimin yang belum pernah diperbuat Tartar, dengan atas nama Islam.

❌ Namun,  Muhammad Al-Imam mempersaksikan mereka dengan keislaman dan persaudaraan keimanan. .

4⃣ Hutsi (Rafidah) memerangi kaum muslimin di muka bumi dengan senjata-senjata berat, sedangkan Muhammad Al-Imam ikut berperang bersama mereka (Hutsi) dari atas mimbar!!

Ketika masjid-masjid hutsi diledakkan oleh Daisy (ISIS) maka Muhammad al-Imam menjerit demi membela Hutsi.
Namun,  ketika Hutsi kalah, dia berteriak (sambil menangis)

5⃣ Al-'Alamah al-Wadi'i telah berwasiat untuk mendirikan markiz-markiz (ma'had-ma'had ilmu,  pen) dalam rangka
menegakkan As-Sunnah, dan
memerangi kesyirikan

bukan dalam rangka bermegah-megahan

Barakah hanyalah datang dari Allah dan orang yang benar adalah orang yang diberi taufiq oleh Allah.
Kita berlindung kepada Allah dari penyimpangan setelah istiqamah sebelumnya.

6⃣ Al-Imam telah terjatuh dalam dua watsiqah (perjanjian) :

Watsiqah yang mempersaksikan Hutsi (Rafidhah) dengan iman, dab membolehkan kebebasan berfikir,
Watsiqah untuk memperingatkan (mentahdzir) seorang salafy yang dizhalimi yang tidak ada salah padanya kecuali karena dia telah menggerakkan semangat untuk memerangi Hutsi berdasarkan fatwa ulama.

7⃣ Muhammad al-Imam menasihatkan supaya tidak membicarakan fitnah, dalam keadaan dia sendiri adalah orang yang paling sering masuk dalam fitnah, bahkan dia menandatangani poin-poin perjanjian kekufuran.

⛔ Prinsip-prinsipnya dalam menyikapi fitnah, membuat bingung pengikutnya dan goncang seakan mereka hidup di planet lain

8⃣ Dahulu para Thalabah Dammaj menolak berbagai kebid'ahan dan kezhaliman al-Hajuri, namun mereka tidak mampu menampakkannya terang-terangan karena khawatir diusir dari Dammaj.
Begitupula sikap mereka terhadap Muhammad al-Imam, tidak mampu terang-terangan karena khawatir diusir dan tidak diberi bantuan dana.

9⃣ Para pengekor Muhammad Al-Imam telah menipu diri-diri mereka sendiri dengan menyatakan bahwa fulan dan fulan bersama kami.

➡❌ Ini adalah ciri-ciri hizbiyyun, yaitu selalu terikat/bergantung pada tokoh-tokoh/sosok-sosok tertentu, padahal telah tampak dalil/bukti-bukti (akan kebatilannya) .
⚡ Datanglah bantahan Asy-Syaikh Muhammad  Al-Madkhali laksana PETIR.

Mereka (Muhammad Al-Imam dan para pengikutnya) mengira bahwa diamnya sebagian ulama adalah tanda setuju dengan mereka.
Mereka tidak mengerti kesabaran para ulama.

Ketika telah diterima (bantahan) ke tangan Al-Imam keluarlah kertas penjelasan yang sangat lemah, dia mengatakan,  "Aku tidak bermaksud itu.... Aku tidak memaukan itu... "
Ini adalah jalan ahlul ahwa (pengekor hawa nafsu).

SELESAI,  Alhamdulillah

@Arafatbinhassan

••••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
__________________________
WA Fawaid Ilmiyah Wal Durus

Copyright 2015 : www.salafykolaka.net
__________________________

Jumat, 07 Agustus 2015

{ FIQHI }- KELUAR DARI RUMAH MENUJU MASJID DALAM KEADAAN TELAH BERSUCI ,PAHALANYA SEPERTI PAHALA HAJI YANG MUHRIM ( BERIHROM)

KELUAR DARI RUMAH MENUJU MASJID DALAM KEADAAN TELAH BERSUCI ,PAHALANYA SEPERTI PAHALA HAJI YANG MUHRIM ( BERIHROM)

عن أبي أمامة الباهلي–رضي الله عنه

أن النبـي-صلى الله عليه و سلم ﷺ قال :

«من خرج من بيته متطهرا إلى صلاة مكتوبة فأجره كأجر الحاج المحرم ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه فأجره 
كأجر المعتمر وصلاة على أثر صلاة لا لغوبينهما كتاب في عليين» 

“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang haji yang sedang ihram, dan barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan shalat Dhuha,

dia tidak mempunyai niat kecuali itu maka pahalanya seperti orang yang sedang UMROH. Dan menunggu shalat hingga datang waktu shalat yang lain yang tidak ada perbuatan sia sia  
di antara keduanya, maka pahalanya ditulis di ‘Iliyyin.”
(HR. Abu Daud 558 dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani rohimahulloh  dalam shahih At Targhib wat Tarhib 670).
Yaa Akhy Bersemangatlah .....!!!
untuk keluar dari rumahmu menuju masjid dalam keadaan sudah berwudhu ,sehingga engkau mendapatkan keutamaan yang sangat agung ini ,bi idznillah
--------------
Ustadz Abul fida عبد الله As silasafy hafidzahulloh

WhatsApp Salafy Kolaka
-------------
Copyright: 1436H - 2015M : http:// salafykolaka.net

{ TANYA JAWAB }- Tentang Hukum Mererayakan Ulang Tahun


〰〰〰〰〰〰
Hukum Merayakan Ultah
〰〰〰〰〰〰
Bismillah. Afwan, Ustadz, saya mau tanya. Apa hukum merayakan hari ulang tahun kelahiran dan mengucapkan selamat ultah? Bagaimana Islam menuntun kita ketika bertambah umur..........?
Jazakumullahu khairan.
✅ Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Rijal hafidzahulloh:
Tidak boleh seseorang merayakan ulang tahun, baik ulang tahun dirinya maupun ulang tahun orang lain, seperti merayakan kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam (Maulid Nabi), atau merayakan peristiwa-peristiwa tertentu, seperti Isra’ Mi’raj dan Nuzulul Qur’an.
Ada beberapa sisi yang menunjukkan tidak bolehnya perayaan ulang tahun, di antaranya:
1- Perayaan-perayaan seperti ini tidak memiliki tuntunan dalam syariat Islam, tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dan salaf (pendahulu) umat ini, baik para sahabat, tabi’in, maupun atba’ at-tabi’in. Sungguh, seandainya hal ini merupakan kebaikan, niscaya mereka adalah orang-orang yang terdepan dalam
2- Perayaan ulang tahun adalah salah satu kebiasaan atau adat nonmuslim. Sungguh kita dilarang menyerupai mereka dalam perkara yang merupakan kekhususan mereka atau kejelekan-kejelekan mereka. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa menyerupai suatu kaum, ia termasuk dari mereka.”
3 - Dalam perayaan-perayaan tersebut sering kita jumpai banyak kemungkaran, seperti adanya ikhtilath (bercampurbaurnya lelaki dan perempuan yang bukan mahram), tabdzir (penyia-nyiaan harta), musik, lagu-lagu, dan kemungkaran lain yang sering mengiringi acara-acara tersebut.
Atas dasar itu, selain tidak boleh merayakan ulang tahun, kita tidak boleh pula mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang yang merayakannya meskipun dia muslim, apalagi jika dia nonmuslim.
️ Lalu, apa yang seharusnya ditempuh seorang muslim dengan bertambahnya usia? Yang seharusnya sering dilakukan adalah muhasabah (berintrospeksi) dan mengingat kematian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berwasiat kepada kita agar sering-sering mengingat kematian, sebagaimana dalam sabda beliau,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ: اَلْمَوتَ
“Sering-seringlah kalian mengingat pemutus kenikmatan-kenikmatan, yakni kematian.”
〰〰〰〰〰〰〰〰
Copyrigth 2015 : http://salafykolaka.net

{ AKHLAQ }- Cara Memperlakukan seorang Muslim Yang Bermaksiat

Cara Memperlakukan seorang Muslim Yang Bermaksiat

================

Diriwayatkan : Bahwasahnya Umar Bin Al Khothob rodhiyallohu 'anhu merasa kehilangan seseorang dari penduduk Syam ,dimana orang tersebut selalu menghadiri majelis beliau ,
Maka Umar bin Al khothob berkata kepada shahabat beliau: " Apa yang di lakukan oleh fulan bin fulan?"
Mereka menjawab: " Dia berturut turut minum khomr ,sejak beberapa hari ini kami tidak melihatnya ".

Maka Umar rodhiyallohu 'anhu memanggil sekertarisnya ,beliau berkata:

"Tulislah..!!

Dari 'umar bin Al khothob kepada Fulan bin Fulan ,semoga keselamatan tercurah untukmu ,Sesungguhnya Aku memuji Alloh kepadamu ,yang tiada ilah yang haq kecuali Dia

{ غافر الذنب و قابل التوب شديد العقاب ذي الطول  ،لا اله الا هو اليه المصير } [Ghofir:3]

" Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; Yang mempunyai karunia. Tiada ilah  (yang berhak disembah dengan benar ) selain Dia. Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk) " [ qs: ghofir :3]

Kemudian Umar rodhiyallohu 'anhu berkata kepada shohabat shohabat beliau :

" Berdoalah kepada Alloh untuk saudara kalian ,agar dia mau menghadap kepada Alloh dengan hatinya ,dan bertaubat kepada Nya "

➡  Ketika surat  umar rhodhiyallohu 'anhu  telah sampai kepada  orang itu ,iapun membacanya dan mengulang ulang dalam hatinya ,sambil berkata :

{ غافر الذنب و قابل التوب شديد العقاب }

{ "Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keras hukuman-Nya;" }

Sungguh Dia telah memperingatkanku dengan hukumanNya dan menjanjikanku dengan ampunanNya ,

ia terus mengulang ulang dalam hatinya ,kemudian menangis ,kemudian bertaubat, dan baik dalam taubatnya .

Ketika telah sampai kepada Umar رضي الله عنه  berita tentang orang itu ,Maka beliau berkata kepada  para shohabat beliau : " Seperti inilah hendaknya  yang kalian lakukan apabila kalian melihat saudara kalian  jatuh tergelincir (dalam kemaksiatan)  ,luruskanlah ia  ,doakanlah kepada Alloh agar bertaubat ,dan janganlah kalian menjadi penolong penolong syaithan untuk membinasakannya)"

✏ Di nukil dari tafsir ibnu katsir surat ghofir ayat :3

***

✍ Ustadz Abul Fida' as Silasafy حفظه الله

®
Copyright 2015 : http://salafykolaka.net

Rabu, 05 Agustus 2015

{ MANHAJ }- Ringkasan Tahdzir-Tahdzir Asy-Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiri Terhadap Yahya Al-Hajuri dan Pemikirannya yang Rendah


الحمد لله حمداً كثي
راً طيباًمباركاً فيه كما يحب ربنا ويرضىوالصلاة والسلامعلى نبيه المصطفىوعلى آله وصحبه ومن بسيرتهاقتدىأمَّا بعد
Inilah ringkasan tahdzirAs-Salafiyyah Al-Atsariyyah An-Naqiyyah yang disampaikan oleh Al-Fadhil Samahatusy Syaikh Al-Mubarak Al-Walid Al-‘Allamah Al-Muhaddits Al-Faqih An-Nashih Al-AminAbu ‘Abdil ‘Aziz ‘Ubaid bin ‘Abdillah bin Sulaiman Al-Jabirihafizhahullah
(Dikumpulkan dari 5 rekaman suara dan satu tulisan beliau)
1.Yang dikenal dari Asy-Syaikh Yahya hadahullah dia mencela orang yang menyelisihinya dalam masalah ijtihadiyyah, kasar terhadapnya, marah terhadapnya, dan mengeluarkan kata-kata yang pedas terhadapnya. Ini adalah cara orang yang diharamkan atasnya sikap bijak dan hikmah serta menentang para da’i (yakni para ‘ulama) yang berjalan di atas bashirah.
2.Al-Akh Yahya tajam lisan dan keji ucapannya,tidak menghargai kehormatan seorang pun. Jika engkau berteman dengannya selama 10 tahun, mungkin dia akan menghancurkan (persahabatan tersebut) dalam sesaat. Di tidak membangun (sikapnya) di atas kelembutan. Dia itu meskipun memiliki ilmu namun terhalangi dari sikap bijak dan hikmah.
3.Yang terlihat, Asy-Syaikh Yahya dan banyak mereka tidak tahu dhabith hizbiyyah itu apa?
4.Berita yang disebarkan tentang dua saudara yang mulia : Asy-Syaikh‘Abdullah bin ‘Umar Mar’i dan Asy-Syaikh ‘Abdurrahman bin ‘Umar Mar’i, serta yang lainnya bahwa mereka adalah hizbi, bersumber dari kedustaan-kedustaan Yahya Al-Hajuridan para pengikutnya yang dia didik untuk mendasarkan sikap wala’dan bara’ ditegakkan kepada kesetiaan terhadapnya. Bahkan berita pasti yang sampai kepada kami bahwa mereka menerapkan syawahid tajwidiyyah dan nahwiyyah(untuk mengatakan)al-hizbi fulan, al-hizbi fulan,dst. Ini bukti bahwa mereka mendasarkan loyalitas dan kebencian diatas kesetiaan terhadap orang ini (yakni Yahya Al-Hajuri), bukan didasarkan keikhlasan kepada AllahSubhanahu wa Ta’ala. Jalan ini adalah jalan hizbiyyah tercela. Namun mereka, dan banyak lagi selain mereka, tidak mengerti hizbiyyah itu apa! Mereka hanya mendengung-dengungkan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Ini disebabkan kejahilan dan kedunguan mereka yang keterlaluan, di samping minimnya kemampuan ilmiah mereka dalam memahami manhaj al-haq, manhaj as-salaf ash-shalih.
5.Tekat untuk meninggalkan markiz ini, yang telah berubah menjadi markiznya para tukang fitnah dan orang-orang yang terfitnah serta menyimpang akibat ulah Al-Hajuri dan orang-orang yang semodel dengannya, harus segera dilakukan bagi barangsiapa yang mendapat kemudahan untuk pindah ke salah satu markiz lainnya di antara markiz-markiz ahlus sunnah yang ada di Yaman yang lebih baik dan afdhal darinya (Dammaj).
6.Adapun Al-Hajuri,maka dia adalah safih(dungu).Orang seperti Al-Hajuri ini telah menyimpangkan Markiz Dammaj yang didirikan oleh tokoh besar Al-‘Allamah Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah, beliau menegakkannya di atas sunnah.Namun Al-Hajuri dengan kedunguan dan sedikit malunya telah mengubah markiz tersebut menjadi mirip dengan tempat begadang malam.Dia (Al-Hajuri) tidak lagi berbicara dengan jiwa seorang ahlul ‘ilmi,namun dia berbicara dengan jiwa orang dungu dan kasar.
7.Barangsiapa yang berada di Markiz Dammaj, maka nasehatku untuk mereka untuk segera meninggalkannya, dan bergabung dengan markiz-markiz (ahlus sunnah) lainnya yang banyak tersebar di Yaman, yang para pengasuhnya adalah – walillahilhamd – orang-orang yang jauh lebih berakal daripada Yahya Al-Hajuri, bahkan mereka memiliki adab, kemuliaan, dan akhlak.
8.Para hurras-nya yang ditunjuk olehnya setahun lalu, telah sampai berita kepadaku bahwa mereka berjumlah 60 orang. Saya nasehatkan kepada mereka untuk melemparkan senjata dan mengangkat tangan dari orang ini (Al-Hajuri). Karena dengan mereka terus berada disekitarnya berarti telah membantunya untuk dia terus berada pada kondisi sekarang, yaitukedunguan dan sikap keras.
9.Kerabat Asy-Syaikh Muqbil dari qabilah Wadi’ah. Sesungguhnya mereka bertanggung jawab. Di antara mereka yang berkemampuan, yaitu orang yang mampu, memiliki hikmah, memiliki cara-cara yang baik, makamereka bertanggung jawab atas apa yang terjadi dari orang ini (yakni Al-Hajuri) di ma’had (Dammaj), hingga ia memalingkannya dari sunnah. Saya nasehatkan kepada mereka untuk mengadukan permasalahan ini kepada waliyyul amr, agar mereka (waliyyul amr) mengeluarkan orang ini (dari Dammaj). Kemudian (kerabat Asy-Syaikh Muqbil bertanggung jawab) memilih untuk ma’had (Dammaj) tersebut seorang yang bisa mengembalikan kepada kondisinya seperti pada masa pendirinya, yaitu Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah.
10.Para murid yang datang ke Yaman. yang merindukan untuk belajar dari para ‘ulama ahlus sunnah di Yaman.Aku nasehatkan mereka agar jangan datang ke ma’had Dammaj, selama kondisinya masih seperti sekarang.Sampai Al-Hajuri dijauhkan dari ma’had tersebut, dan Allah siapkan untuk ma’had tersebut seorang yang bisa mengembalikan kepada kondisinya seperti pada masa pendirinya, yaitu  Asy-Syaikh Muqbilrahimahullah.
11.Aku tidak menasehatkan dengan dua orang ini. Dua orang ini terkotori denganfitnah hajuriyyah. Hasan bin Qasim Ar-Raimi ini kami mengenalnya sebagai salah satu murid kami. Adapun Muhammad Al-Mani’ Adz-Dzamari Al-Ansi, dia adalah warga Shan’a. dua orang ini terkotori dengan fitnah hajuriyyah. Kedua tidak akan memberikan perbaikan. Wajib atas kalian untuk (belajar) kepada orang yang berada di atas sunnah.
,
12.Adapun Al-Hajuri kami telah menjelaskan tentangnya berkali-kali. Ringkasnya dia adalah safih(dungu). Ya, orang ini adalah orang pasaran, tidak tumbuh di atas ilmu. Oleh  karena itu jiwanya bukanlah jiwa ‘ulama muhaqqiqinahlul wara’, namun dia adalah juru bicaranya para sufaha’(orang-orang dungu). Dia adalah seorang yang jelek ucapannya dan tajam lisannya.
13.Penisbahan ucapan tersebut kepada Syaikhul Islam secara mutlak menunjukkan kepadamu akankejahilannya, atau kedustaannya, dan main-mainnya terhadap kalimat-kalimat.
14.Oleh karena ituaku tidak menasehatkan untuk datang ke Markiz Dammaj,kecuali jika Yahya sudah tidak ada lagi dan ada orang lain yang menggantikan Syaikh Muqbil, yaitu seorang yang bagus dalam menerapkan Islam dan Sunnah, berakal sehat, wara’, bertaqwa, dan muhaqqiq. Atau jika ada sekarang seorang yang berani dan tidak takut kepada Yahya. Namun ini tidak ada, ini tidak ada sekarang.Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada Al-Fadhil Samahatusy Syaikh Al-Mubarak Al-Walid Al-‘Allamah Al-Muhaddits Al-Faqih An-Nashih Al-AminAbu ‘Abdil ‘Aziz ‘Ubaid bin ‘Abdillah bin Sulaiman Al-Jabiri hafizhahullah atas nasehat-nasehatnya yang mubarakah serta arahan-arahanya yang sangat bermanfaat untuk anak-anak didik dan saudara-saudaranya salafiyyin. Kita memohon kepada Allah‘Azza wa Jallaagar nasehat dan arah-arahan tersebut bermanfaat bagi Islam dan muslimin.Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.
******************
Diringkas oleh Abu Waqid ‘Abdullah bin Shalih Al-Qahthani Al-Maghrami Al-‘Adani
----------
Sumber:
Manhajul Anbiya http://www.manhajul-anbiya.net/833/
************
☆~ WA Salafy Kolaka
Copyright 2015 : http://salafykolaka.net
_________________
______________________________

Sabtu, 01 Agustus 2015

{ Manhaj } -TIPU DAYA SYAITON

❗❗❗ TIPU DAYA SYAITHON ❗❗❗
***********************
Allah Ta’ala berfirman:
“Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (Shad: 82-83)

Allah juga mengabarkan bahwa di kalangan manu-sia juga ada yang berperan sebagai setan. Allah Ta’ala berfirman:
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manu-sia dan (dari jenis) jin.” (Al-An’am: 112)

Cobalah perhatikan, Allah Ta’ala mendahulukan penyebutan setan dari jenis manusia sebelum penye-butan setan dari jenis jin! Sebab setan jenis manusia itulah yang mengajak kepada apa yang diserukan oleh setan jenis jin. Mereka mengajak kepada kekufuran, bid’ah dan maksiat, yang mana hal itu merupakan seruan setan.

Alim ulama menjelaskan bahwa setan senantiasa mengajak manusia kepada perbuatan dosa, mulai dari dosa yang paling besar sampai dosa yang kecil. Ibnul Qayyim menyebutkan dalam kitab Al-Bada’iul Fawaaid di akhir juz kedua sebagai berikut: “Sesungguhnya setan mengajak manusia kepada enam perkara. Ia baru melangkah kepada perkara kedua bila perkara pertama tidak berhasil dilakukannya.

1- Mengajaknya berbuat syirik dan kekufuran. Jika hal ini berhasil dilakukannya berarti setan telah menang dan tidak sibuk lagi dengannya.

2- Jika tidak berhasil, setan akan mengajaknya berbuat bid’ah. Jika sudah terjerumus ke dalamnya, maka setan akan membuat bid’ah itu indah di matanya hingga dia rela dan setan pun membuatnya puas dengan bid’ah itu.

3- Jika tidak berhasil juga, setan akan menjerumuskan-nya ke dalam dosa-dosa besar.

4- Jika tidak berhasil, setan akan menjerumuskannya ke dalam dosa-dosa kecil.

5- Jika ternyata tidak berhasil juga, setan akan menyi-bukkannya dengan perkara-perkara mubah hingga ia lupa beribadah.

6- Jika tidak mempan juga, setan akan membuainya dengan perkara-perkara kurang penting hingga ia abaikan perkara-perkara terpenting.

7-Jika gagal juga, maka setan akan melakukan tipu daya terakhir, jarang orang yang selamat darinya hingga para nabi dan rasul sekalipun. Yaitu mengerahkan bala tentaranya dari jenis manusia untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh de-ngan agamanya.

Oleh sebab itu kita temui setan-setan jenis manu-sia ada juga yang menyeru kepada kekufuran, syirik, mengajak orang berbuat dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Jika tidak mampu, mereka akan membuat orang lalai dengan perkara-perkara mubah. Jika masih juga gagal, maka mereka memalingkan orang dari amal yang terpenting kepada amal yang kurang penting. Jika ternyata gagal, maka tidak ada jalan lain kecuali mengganggu dengan lisan, dengan tangan atau dengan gangguan model apa saja!

Maka seorang insan seharusnya tetap waspada dan menjauhkan diri dari setan-setan baik dari jenis jin maupun manusia.

Sumber:  http://salafy.or.id/blog/2003/07/01/malapetaka-akhir-zaman-dan-solusinya/

Copyright 2015 :  http://salafykolaka.net