Minggu, 05 Juli 2015

{ Jama'ah Tabligh }- [ Bagian 1 ]- MEMBONGKAR KEDOK JAMA'AH TABLIGH


(Bagian - 1)

Jamaah Tabligh, tentu bukan nama yang asing lagi bagi masyarakat kita, terlebih bagi mereka yang menggeluti dunia dakwah.
Dengan menghindari ilmu-ilmu fiqh dan Aqidah yang sering dituding sebagai "BIANG PEMECAH BELAH UMMAT", membuat dakwah mereka sangat populer dan mudah diterima masyarakat berbagai lapisan.
▫Bahkan saking populernya, bila ada seseorang yang berpenampilan mirip mereka atau kebetulan mempunyai ciri-ciri yang sama dengan mereka, biasanya akan ditanya;
”Mas, Jamaah Tabligh yaa?”
                 atau
“Mas, karkun yaa?”
Yang lebih tragis jika ada yang berpenampilan
serupa meski bukan dari kalangan mereka, kemudian langsung dihukumi sebagai Jamaah Tabligh.
Pro dan kontra tentang mereka pun meruak.
Lalu bagaimanakah hakikat jamaah yang berKiblat ke India ini?
Kajian kali ini adalah jawabannya.
Pendiri Jamaah Tabligh
-------------------------------------
Jamaah Tabligh didirikan oleh SEORANG SUFI dari tarekat
JISYTIYYAH yang berakidah MATURIDIYYAH dan bermadzhab
fiqih Hanafi.
Ia bernama Muhammad Ilyas bin
Muhammad Isma’il Al-Hanafi Ad-Diyubandi Al-Jisyti Al-Kandahlawi kemudian Ad-Dihlawi. Al-Kandahlawi
merupakan nisbat dari Kandahlah, sebuah desa yang terletak di daerah Sahranfur. Sementara Ad-Dihlawi
dinisbatkan kepada Dihli (New Delhi), ibukota India.
Di tempat dan negara inilah, markas gerakan Jamaah Tabligh berada. Adapun Ad-Diyubandi adalah nisbat dari Diyuband, yaitu madrasah terbesar bagi penganut madzhab Hanafi di semenanjung India. Sedangkan Al-Jisyti dinisbatkan kepada tarekat Al-Jisytiyah, yang didirikan oleh Mu’inuddin Al-Jisyti.
Muhammad Ilyas sendiri dilahirkan pada tahun 1303 H. dengan nama asli Akhtar Ilyas.
Ia meninggal pada tanggal 11 Rajab 1363 H.
(Bis Bri Musliman, hal.583, Sawanih Muhammad Yusuf, hal. 144-146, dinukil dari Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 2)

Latar Belakang Berdirinya Jamaah Tabligh
-------------------------------------
Asy-Syaikh Saifurrahman bin Ahmad Ad-Dihlawi mengatakan;
”Ketika Muhammad Ilyas melihat mayoritas orang Meiwat (suku-suku yang tinggal di dekat Delhi, India) jauh dari ajaran Islam, berbaur dengan orang-orang Majusi para penyembah berhala Hindu, bahkan bernama dengan nama-nama mereka, serta tidak ada lagi keislaman yang tersisa kecuali hanya nama dan keturunan, kemudian kebodohan yang kian merata, tergeraklah hati Muhammad Ilyas.
Pergilah ia ke Syaikhnya dan Syaikh tarekatnya, seperti Rasyid Ahmad Al-Kanhuhi dan Asyraf Ali At-Tahanawi untuk membicarakan permasalahan ini.
Dan ia pun akhirnya mendirikan gerakan tabligh di India, atas perintah dan arahan dari para syaikhnya tersebut.”
(Nazhrah ‘Abirah I’tibariyyah Haulal Jama’ah At-Tablighiyyah, hal. 7-8, dinukil dari kitab Jama’atut Tabligh Aqa’iduha Wa Ta’rifuha, karya Sayyid Thaliburrahman, hal.19)
Merupakan suatu hal yang ma’ruf di kalangan tablighiyyin (para pengikut jamah tabligh, red), bahwasanya Muhammad Ilyas mendapatkan tugas dakwah tabligh ini setelah kepergiannya ke Makam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
(Jama’atut Tabligh Mafahim Yajibu An Tushahhah, hal. 3)

......bersambung

Copyright 1436H - 2015M :  http://salafykolaka.net

0 comments: