Kamis, 23 Juli 2015

Hukum Merayakan Ulang Tahun


〰〰〰〰〰〰
Hukum Merayakan Ultah
〰〰〰〰〰〰
Bismillah. Afwan, Ustadz, saya mau tanya. Apa hukum merayakan hari ulang tahun kelahiran dan mengucapkan selamat ultah? Bagaimana Islam menuntun kita ketika bertambah umur..........?
Jazakumullahu khairan.
✅ Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Rijal hafidzahulloh:
Tidak boleh seseorang merayakan ulang tahun, baik ulang tahun dirinya maupun ulang tahun orang lain, seperti merayakan kelahiran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam (Maulid Nabi), atau merayakan peristiwa-peristiwa tertentu, seperti Isra’ Mi’raj dan Nuzulul Qur’an.
Ada beberapa sisi yang menunjukkan tidak bolehnya perayaan ulang tahun, di antaranya:
1- Perayaan-perayaan seperti ini tidak memiliki tuntunan dalam syariat Islam, tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dan salaf (pendahulu) umat ini, baik para sahabat, tabi’in, maupun atba’ at-tabi’in. Sungguh, seandainya hal ini merupakan kebaikan, niscaya mereka adalah orang-orang yang terdepan dalam
2- Perayaan ulang tahun adalah salah satu kebiasaan atau adat nonmuslim. Sungguh kita dilarang menyerupai mereka dalam perkara yang merupakan kekhususan mereka atau kejelekan-kejelekan mereka. Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa menyerupai suatu kaum, ia termasuk dari mereka.”
3 - Dalam perayaan-perayaan tersebut sering kita jumpai banyak kemungkaran, seperti adanya ikhtilath (bercampurbaurnya lelaki dan perempuan yang bukan mahram), tabdzir (penyia-nyiaan harta), musik, lagu-lagu, dan kemungkaran lain yang sering mengiringi acara-acara tersebut.
Atas dasar itu, selain tidak boleh merayakan ulang tahun, kita tidak boleh pula mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang yang merayakannya meskipun dia muslim, apalagi jika dia nonmuslim.
️ Lalu, apa yang seharusnya ditempuh seorang muslim dengan bertambahnya usia? Yang seharusnya sering dilakukan adalah muhasabah (berintrospeksi) dan mengingat kematian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berwasiat kepada kita agar sering-sering mengingat kematian, sebagaimana dalam sabda beliau,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ: اَلْمَوتَ
“Sering-seringlah kalian mengingat pemutus kenikmatan-kenikmatan, yakni kematian.”
〰〰〰〰〰〰〰〰
Copyrigth 2015 : http://salafykolaka.net

0 comments: